Sosiologi industri merupakan bagian dari
sosiologi ekonomi yang secara khusus mengkaji masalah yang berkaitan dengan
proses produksi, distribusi, dan konsumsi pada masyarakat industri. Permasalahan
yang berhubungan dengan industri tidak hanya segala sesuatu yang berhubungan
langsung dengan kegiatan kerja, tapi juga banyak hal lain yang secara tidak
langsung memperngaruhi aktivitas kerja dalam masyarakat industri tersebut.[1]
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), proses industrialisasi telah menyebar
ke negara-negara berkembang yang salah satunya adalah negara Indonesia. Hal ini
disebabkan karena adanya globalisasi yang memungkinkan terjadinya proses dufusi
kebudayaan dari suatu masyarakat terhadap masyarakat yang lain. Difusi
kebudayaan ini terwujud dalam tiga bentuk, yaitu: ide (ilmu pengetahuan dan
ideologi), tradisi, dan artefak (teknologi canggih). Hadirnya industri sebagai
corak produksi baru memberikan dampak yang besar bagi kondisi sosial-ekonomi
masyarakat Indonesia. Proses industrialisasi di Indonesia sangat dipengaruhi
oleh sistem politik-ekonomi yang dianut oleh pemerintah yang terbagi kedalam
empat periode, yaitu masa kolonial, orde lama, orde baru dan era reformasi.
